Header Ads

ads header

Breaking News

Oknum Guru MTs N1 Menggala Mencoba Menutupi lnformasi Saat Hendak Dikonfirmasi




Tulang Bawang Lampung(Suara intelektual.com)Diduga Oknum Guru Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Tulang Bawang Menutup-nutupi informasi kepada sejumlah awak Media saat kontrol sosial untuk mencari informasi terkait Proyek pembangunan Gedung Sekolah Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Tulang Bawang, Kel.Menggala Kota Kec.Menggala Kab.Tulang Bawang, Minggu, (14/08/2022).

Pasalnya, Saat ditemui diruang kelas, oknum guru yang enggan memberikan identitasnya menuturkan, "Benar adanya proyek pengerjaan Pembangunan Gedung Kelas Baru, tapi untuk lebih lanjut saya tidak tau, dan jumlah yang bekerja juga saya tidak tau, jadi kalau mau tanya-tanya terkait proyek tsb, langsung saja tanya kepala proyeknya sebab saya tidak tau," ucapnya.

Serta oknum guru tersebut berkata kurang mengenakkan kepada sejumlah awak media dan berkata, "Kok saya seolah olah diintervensi ya", mendengar hal tersebut, sejumlah awak media pun menjawab oknum guru tsb, "Kami disini hanya menjalankan tugas Kontrol sosial buk, kami mencari informasi terkait proyek CV.JALASENA  PRATAMA dengan nomor kontrak B-100/Kw.08.2/2/PP.00/SBSN/06/2022 Tanggal kontrak 21 Juni 2022 dan Nilai kontrak Rp.2.119.980.000. yang diduga dikerjakan tidak sesuai prosedur.

Pasalnya, saat sejumlah awak media yang melakukan investigasi dilokasi proyek pengerjaan pembangunan Gedung Kelas Baru di Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Tulang Bawang, awak media menemukan bahwa para pekerja tidak semua yang menggunakan Alat Pelindung Diri (APD), dan pengerjaan proyek tersebut semua Tukang nya berasal dari luar daerah.

Ditempat berbeda, Fikram selaku Pengawas Proyek pembangunan Gedung Kelas Baru di Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Tulang Bawang mengatakan, "Ya, benar proyek ini msih dalam pengerjaan, sudah lebih satu bulan pengerjaan nya, adapun ruang kelas yang dibangun sebanyak enam ruang kelas baru, tiga ruang kelas dibawah dan tiga kelas lagi berada diatasnya (Dua Tingkat)," ucapnya.

Masih Fikram, "Untuk Alat Pelindung Diri (APD) para pekerja sudah kami belikan, akan tetapi para pekerja tidak mau menggunakannnya, mereka beralasan agak berat (Canggung) untuk menggunakan APD tersebut. Dan untuk pekerja yang berasal dari luar daerah, bukannya kami tidak mau merekrut Tukang dari kabupaten ini, soalnya mereka pada sibuk semua, nanti setelah Finishingnya baru nanti memakai jasa tukang disini, untuk lebih lanjut nanti saya koordinasikan dulu kepada Kontraktornya beliau masih sulit untuk dihubungi, nanti kami kasih kabar lagi kalau beliau sudah ada jawabannya ya," tutupnya Fikram kepada sejumlah awak media. (Tim)

Tidak ada komentar