Header Ads

ads header

Breaking News

Direktur TBJ, Novi Marzani, menyampaikan klarifikasi



Tulang bawang Lampung (Harian Suara Intelektual)
PT Tulang Bawang Jaya (TBJ), salah satu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) di Kabupaten Tulang Bawang, Lampung, menegaskan tidak pernah lagi menerima tambahan penyertaan modal dari Pemkab sejak tahun anggaran 2012.

Direktur TBJ, Novi Marzani, menyampaikan klarifikasi ini usai aksi unjuk rasa Forum Rakyat Tulang Bawang (Fortuba) di Kantor Bupati, Kejaksaan Negeri, dan SPBU pada Kamis (18/09/2025). Menurutnya, tudingan yang menyebut adanya penyertaan modal hingga Rp8,6 miliar dari APBD tahun 2022 adalah tidak benar.

“Angka Rp8,6 miliar yang mereka sebutkan bukan penyertaan modal, melainkan total nilai aset TBJ hasil audit tahun 2024, yakni Rp8,7 miliar,” tegas Novi, Jumat (19/09/2025).

Ia menjelaskan, nilai aset tersebut berasal dari beberapa pos, antara lain deposito di Bank Syariah Indonesia senilai Rp3 miliar, dana Rp2 miliar untuk pengelolaan SPBU 24.345.107 milik BUMD, biaya penyusunan revisi rencana bisnis, standar operasional prosedur (SOP), dan studi kelayakan usaha TBJ sebesar Rp122 juta, serta pembayaran kompensasi kepada pihak ketiga sebesar Rp500 juta sesuai putusan Pengadilan Negeri Menggala.

Lebih lanjut, Novi menegaskan TBJ tidak pernah melakukan penyelewengan BBM subsidi. Praktik pengecoran yang dilakukan justru bertujuan membantu kelompok tani dan nelayan agar mereka bisa mendapatkan hak subsidi sebagaimana mestinya.

Berdasarkan laporan keuangan 2024, TBJ mencatat aset lancar Rp5,89 miliar, aset tetap Rp2,82 miliar, serta ekuitas Rp8,59 miliar. Namun, perusahaan tetap mengalami kerugian Rp404 juta pada tahun yang sama, terutama karena adanya pengeluaran di luar kendali bisnis. Meski demikian, ia menyebut pendapatan dari SPBU mulai menunjukkan tren positif sejak pengelolaannya dilakukan secara mandiri.

Novi menambahkan, sesuai Peraturan Pemerintah No.54 Tahun 2017 Pasal 88, direksi wajib menyusun rencana bisnis jangka lima tahun. Karena itu, pada 2024 pihaknya telah menyelesaikan revisi rencana bisnis, SOP, serta studi kelayakan pengembangan usaha TBJ. Hanya saja, keterbatasan modal membuat realisasinya belum bisa dijalankan saat ini.

“Harapan kami, ke depan unit usaha baru seperti penggilingan padi, agen gas, dan bengkel mobil dapat diwujudkan demi memperkuat kontribusi TBJ bagi masyarakat Tulang Bawang,” pungkas Nov(red)

Tidak ada komentar