AWPI Gelar Rapimnas 2025, Soroti Isu Otonomi Daerah dan Indonesia Emas 2045
Bandarlampung (Harian Suara Intelektual)Asosiasi Wartawan Profesional Indonesia (AWPI) akan menggelar Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) 2025 pada 13–15 Oktober di Golden Boutique Hotel Kemayoran, Jakarta. Agenda yang dituanrumahi DPD AWPI DKI Jakarta ini bakal menghadirkan lebih dari 150 pimpinan DPD dan DPC AWPI se-Indonesia.
Rapimnas bertema “Dengan Semangat Sumpah Pemuda, Pers Menggapai Indonesia Emas 2045” ini akan mengevaluasi hasil kerja sejak Rakernas 2023, membahas persiapan Kongres AWPI 2026, serta menyelaraskan peran pers dengan agenda pembangunan pemerintahan Prabowo Subianto.
Dewan Pengawas DPP AWPI, Ilwadi Perkasa, menekankan forum ini harus melahirkan gagasan besar yang menyentuh kepentingan bangsa. “Otonomi daerah sampai saat ini belum sepenuhnya dilaksanakan. Sumber pendapatan yang seharusnya dikelola daerah justru masih digenggam pusat. AWPI harus berani menjadi organisasi pers pertama yang menyuarakan isu ini,” tegasnya.
Ia berharap Rapimnas menghasilkan narasi afirmatif yang mendorong pemerintah pusat memperluas kewenangan daerah agar pertumbuhan ekonomi merata. “Rapimnas ini harus membakar semangat, memperkuat solidaritas, dan menghasilkan langkah nyata. Dari forum ini, suara pers harus menggema ke seluruh pelosok tanah air,” tambahnya.
Ketua Umum DPP AWPI sekaligus Ketua SC Rapimnas, Hengki Ahmat Jazuli, menilai forum ini memiliki momentum krusial. “Pers nasional harus menjadi garda terdepan menjaga optimisme dan mengawal perjalanan bangsa menuju Indonesia Emas 2045,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Panitia Rapimnas, Abdul Haris, memastikan seluruh persiapan berjalan sesuai rencana. Ia menambahkan, selain forum organisasi, Rapimnas juga akan diwarnai kegiatan sosial berupa santunan anak yatim sebagai bentuk kepedulian pers terhadap masyarakat.
Dengan sorotan isu otonomi daerah, dukungan Ketua Umum, dan kesiapan panitia, Rapimnas AWPI 2025 diproyeksikan menjadi momentum kebangkitan organisasi pers sekaligus melahirkan rekomendasi konkret bagi industri media, pemerintah, dan masa depan bangsa. (Red)
Tidak ada komentar