Header Ads

ads header

Breaking News

Rapat koordinasi pengawasan aliran keagamaan dan kepercayaan masyarakat

Tulang Bawang Lampung (SUARA INTELEKTUAL COM)Rapat koordinasi pengawasan aliran keagamaan dan kepercayaan masyarakat Pada Hari Selasa, Tanggal 21 Pebruari 2023 telah berlangsung Rapat Koordinasi (Rakor) Tim PAKEM Kabupaten Tulang Bawang, 

Kegiatan dihadiri oleh Drs. Qodratul Ikhwan, MM (Pj. Bupati), Devi Freddy Mustika, SH, MH (Kajari), DR. Ahmad Suharyo, MSi (Asisten 1), Rahmat Djati Waluya (Kasi Intel Kejari), Korwil Binda Lampung, Kapt. Inf. Sahroni (Pasi Intel Kodim 0426/TB), AKP Irwansyah (Kasat Intel Tulang Bawang), Lettu Sus Ferry Hermawanto (Ka Intel Lanud BNY), Drs Sanusi (Kakan Kemenag), Restu Ilham (Kadis Pendidikan), Ismed (Kadis Pariwisata), Ariyanto (Kadis PMK), Aminudin (Ketua FKUB), H. Yantori (Ketua MUI), Pdt. Purnomo Sidi (Ketua BKSAG), Gunawan (Mewakili Muhammadiyah), I Hede Windia (PHDI), Sigli Flurianto (Konferensi Waligereja Indonesia / KWI).
Drs. Qodratul Ikhwan, MM (Pj. Bupati) mengemukakan 

 Rakor Tim PAKEM bertujuan membahas berbagai masalah keagamaan dan aliran kepercayaan yang ada di masyarakat. Seperti diketahui beberapa waktu yang lalu ada kejadian di Kota Bandar Lampung mengenai masalah keagamaan. Tentunya besar harapan agar hal serupa yang sebelumnya pernah terjadi di Kab Tulang Bawang agar tidak terulang kembali
Harus dipahami bahwa terkadang ada orang atau kelompok yang memang tidak selalu senang dengan kerukunan, pihak seperti ini senang dengan adanya konflik karena dapat memunculkan namanya. Sebagai aparatur negara dan tokoh masyarakat, adalah kewajiban kita semua untuk dapat mengantisipasinya agar permasalahan yang ada tidak menyebar.

 Sikap Toleransi, Sikap Bekerjasama dan Sikap Saling Menghargai di masyarakat harus terus dipupuk. Edukasi terhadap sikap-sikap tersebut harus terus dilalukan kepada masyarakat agar tidak terjadi konflik, karena banyaknya konflik yang terjadi dapat menghambat pembangunan Tulang Bawang. 

 Devi Freddy Mustika, SH, MH (Kajari) mengemukakan 
Anggota Tim PAKEM memiliki tanggung jawab moral yang besar untuk membantu Pemkab dalam membangun Tulang Bawang yang lebih baik dengan berupaya menjaga stabilitas kerukunan antar umat beragama serta aliran kepercayaan di Tulang Bawang.

 Kedepan bukan hanya fungsi pengawasan yang diperketat, tapi juga mengedepankan fungsi kemanusiaan dalam pengawasannya, dengan menyentuh sisi kemanusiaannya. Kegiatan kedepan mungkin dapat diisi dengan kegiatan yang melibatkan kelompok yang diawasi dengan masyarakat sekitarnya..

H. Yantori (Ketua MUI) mengemukakan terkait Khilafatul Muslimin (KM) memang sudah dilakukan mencabutan bai'at namun belum diketahui apakah para jemaat KM menerimanya. mengusulkan karena berkenaan dengan HUT Tulang Bawang, mungkin dapat diadakan perlombaan yang melibatkan jemaat KM.

Pdt. Purnomo Sidi (Ketua BKSAG) mengemukakan bahwa terkait aliran keagamaan di umat kristen, ada Saksi Yehuwa (saksi Jehovah). Aliran ini di Kristen menjadi fokus pengawasan di internal kristen sendiri. Namun di Kab Tulang Bawang belum terdeteksi keberadaannya, sejauh ini keberadaannya ada di Kab. Tulang Bawang Barat dan Lampung Tengah, itupun hanya segelintir orang (tidak masive)

Sigli Flurianto (Konferensi Waligereja Indonesia / KWI) mengemukakan bahwa di Khatolik dalam hal membangun rumah ibadah selalu mengedepankan ijin lingkungan setempat, jadi tidak akan berani membangun jika tidak ada ijin lingkungan, sehingga tidak ada permasalahan masalah pembangunan rumah dibadah di Tulang Bawang untuk Khatolik.

 Drs. Sanusi (Kakan Kemenag) mengemukakan bahwa pengawasan kepada KM dan Jemaah Ahmadiyah Indonesia (JAI) harus tetap dilakukan. Sosialisasi terhadap JAI perlu dilakukan namun difokuskan kepada masyarakat disekitarnya diberikan pemahaman mengenai JAI.

 Korwil Binda Lampung, mengemukakan 
 Dalam hal kegiatan Tim PAKEM Tulang Bawang, sepakat dengan pendapat Kajari, bahwa dalam hal Pengawasan khususnya terhadap KM dan JAI polanya diganti yang lebih menyentuh sisi humanis. Mungkin pengawasan dapat dilakukan dengan melibatkan jemaah KM dan JAI kedalam kegiatan kecil seperti Gotong Royong membersihkan rumah ibadah. Langkah ini dapat membantu jemaah KM untuk dapat kembali ke masyarakat.

 Terkait kegiatan sosialisasi langsung ke masyarakat oleh Tim PAKEM, mungkin dapat diselipkan materi Deradikalisasi dan Terorisme kepada masyarakat. Diharapkan bantuan juga dari para tokoh agama untuk menyampaikan materi tersebut kepada jemaatnya masing-masing. 

DR. Ahmad Suharyo, MSi (Asisten 1) mengemukakan bahwa kegiatan yang dilakukan Tim PAKEM sebaiknya juga disampaikan saat rapat Forkorpimda, sehingga kegiatan dapat sinergis dengan para pimpinan daerah. Meminta bantuan kepada para tokoh agama untuk dapat langsung melapor kepada aparatur pemerintahan jika mengetahui adanya kegiatan keagamaan yang dianggap dapat menimbulkan konflik.

Rekomendasi Tim PAKEM 
Deteksi dini potensi konflik dengan mengedepankan tokoh agama, tokoh Pemuda dan Aparatur. 
 Membangun sinergitas antar pimpinan umat beragama dan instansi pemerintah  Menciptakan kegiatan-kegiatan yang menyentuh sisi kemanusiaan (Humanis) dalam pengawasan aliran keagamaan dan kepercayaan masyarakat.pangkasnya (PERI).

Tidak ada komentar