Header Ads

ads header

Breaking News

GAPOKTAN 3 kecamatan Bangkit Meminta Keadilan Energi, Suara Petani Tangguh Demi Ketahanan Pangan Tulang Bawang


Tulang bawang Lampung (Harian Suara Intelektual)
GAPOKTAN  3 kecamatan Bangkit Meminta Keadilan Energi, Suara Petani Tangguh Demi Ketahanan Pangan Tulang Bawang

 Dalam suasana penuh keprihatinan namun tetap berjiwa konstruktif, Gabungan Kelompok Tani (GAPOKTAN) dari tiga kecamatan, Rawa Jitu Selatan, Dente Teladas, dan Rawa Pitu mendatangi Pemerintah Kabupaten Tulang Bawang, Kamis (23/10/2025).


Langkah kolektif ini bukan sekadar aksi protes, melainkan panggilan nurani untuk menuntut keadilan energi bagi sektor pertanian yang kini kian tertekan akibat kelangkaan solar bersubsidi.

Pertemuan yang berlangsung terbuka dan penuh semangat musyawarah ini diwarnai suara tegas para petani yang menyuarakan keresahan mendalam. 

Mereka menilai kelangkaan solar telah menghambat aktivitas pertanian secara masif, terutama pada masa tanam yang tengah berlangsung. 

Tanpa pasokan energi yang memadai, roda pertanian terancam berhenti, dan hal itu berpotensi mengganggu ketahanan pangan di tingkat daerah terkusus di 3 kecamatan yang di maksud.

Bapak Masri, perwakilan petani dari Kampung Pasiran Jaya, Kecamatan Dente Teladas, menegaskan bahwa langkah yang diambil para petani bukan untuk kepentingan kelompok atau pribadi, melainkan demi keberlangsungan hidup para petani di Tulang Bawang ucapnya.

“Kami dari tiga kecamatan datang untuk menyuarakan kebutuhan masyarakat, bukan kepentingan pribadi. Solar ini kebutuhan pokok bagi petani, apalagi saat ini kami tengah menghadapi percepatan masa tanam,” tegas  bapak Masri.

Ia kemudian menambahkan penegasan keras untuk pemerintah kabupaten Tulangbawang.

“Jika kehadiran kami ini tidak ada solusi dari pemerintah, maka kami dari tiga kecamatan akan keluar melakukan aksi untuk menuntut kejelasan nasib kami selaku petani. 

Sedangkan kami dituntut oleh pemerintah untuk mencapai swasembada pangan, tapi ketersediaan bahan bakar solar justru susah,” pungkas Masri dengan nada tegas.

Menanggapi aspirasi tersebut, Pemerintah Kabupaten Tulang Bawang menyatakan komitmennya untuk segera berkoordinasi dengan instansi terkait, termasuk Pertamina dan Dinas Pertanian. 

Langkah cepat diambil guna menormalkan kembali distribusi solar serta mempercepat penyaluran bagi kelompok tani yang telah memiliki barcode resmi.

Gerakan GAPOKTAN ini menjadi momentum kebangkitan kesadaran kolektif petani, dari sekadar penerima kebijakan menjadi penggerak perubahan. 

Mereka hadir bukan untuk menentang, tetapi untuk mengingatkan bahwa ketahanan pangan nasional tidak mungkin terwujud tanpa dukungan penuh terhadap kebutuhan dasar petani.

Dalam konteks yang lebih luas, perjuangan ini menegaskan bahwa keadilan energi adalah pondasi keadilan pangan. 

Jika tata kelola distribusi bahan bakar dapat diperbaiki secara transparan dan adil, maka bukan hanya produktivitas tani yang meningkat, tetapi juga kepercayaan publik terhadap pemerintah akan semakin kokoh .

Suara GAPOKTAN Tulang Bawang kini menggema sebagai simbol keteguhan dan ketulusan perjuangan petani, mereka yang tetap berdiri tegak, menanam harapan di tengah keterbatasan, demi memastikan negeri ini tetap berdaulat atas pangannya sendiri tutup nya(PERI)

Tidak ada komentar